Senin, 19 September 2011

Skripsi Vs Wedding

fiiuuhh, akhirnya mengepost hal pengakuan juga :(
huhuhuhu, 2 bulan ini adalah masa2 terberatku...sungguh ga ngerti dan ga tau apa yang lagi berlaku sama diriku, fokus dan konsentrasiku membuyar setelah 2 hal penting dalam hidupku akan berlangsung secara bersamaan (sebetulnya sih ga bersamaan juga :p)

yah 2 hal penting dalam hidupku Skripsi dan Pernikahan, kedua hal penting yang harus aku lalui pada tahun yang sama yaitu tahun depan, tahun 2012. Tahun dimana kedua hal penting itu akan terjadi...pertama skripsiku yang memang target aku selesai bulan februari-april 2012 dan pernikahanku yang memang tanggalnya sudah ditentukan awal desember 2012. Kedua hal itu membutuhkan persiapan yang bersamaan ditahun ini. Skripsiku yang memiliki limit sampai dengan maret sampai hari ini BAB II saja belum selesai, rasanya ingin menangis karna sedih dengan diriku sendiri. Dari bulan agustus seharusnya aku sudah menyicil sampai BAB III namun aku telah menyia2kan waktuku. Penyesalan memang datang diakhir, entahlah apa yang menyebabkan terhambatnya pengerjaan skripsiku. Kupikir konsentrasi dan fokusku berkurang seiring persiapan pernikahanku. Walau terhitung masih lama namun entah kenapa aku selalu ingin menyiapkan pernikahanku dengan sempurna dari jauh hari. Naluriku lebih kepada persiapan pernikahanku ketimbang menyusun skripsiku. Padahal tidak akan terlaksana pernikahanku tanpa aku bisa menyelesaikan skripsiku. Ya Allah, tolonglah hamba Mu ini keluar dari kesulitan dan rintangan ini.

Setiap kali ku buka laptop untuk mencari bahan skripsiku selalu saja aku tak bisa menahan membuka link2 wedding yang sudah tersusun rapi di bookmark laptopku, buka tutup baca buka tutup baca begitu seterusnya sampai aku tak sadar waktu telah habis. Seketika memang aku senang mendapat informasi2 untuk pernikahanku namun seketika aku sedih yang mendalam mengingat skripsiku terbengkalai. Bisa dibilang pertengkaran antara skripsi ku dengan pernikahanku untuk memenangkan perhatianku sebesar 20 % skripsi dan 80% pernikahanku. Ya Allah, ini tidak seharusnya terus berlanjut seperti ini. Aku tak ingin gagal di keduanya, aku tak ingin gagal di pendidikan dan di pernikahanku. Memang dalam hidupku prioritas no 1 adalah pendidikanku. Selama pendidikanku belum usai maka aku tak ingin menikah. Itu prinsip yang dari dulu ku pegang, dan saat ini prinsip itu sedang di uji. Apakah aku akan bisa memegang prinsipku aau aku akan kalah. Entahlah yang terpenting memang sebelum aku menikah aku harus sudah menyelesaikan studyku dan bergelar Sarjana.

Mungkin orang lain berfikir aku terlalu "ngoyo" dengan prinsipku dan ada pula orang yang berpikir untuk menikah muda saat masih kuliah atau bersamaan kuliah, jujur saja aku salah satu orang yang memang anti sekali menikah muda tanpa menyelesaikan pendidikan (dalam arti D3/S1). Aku berlatar dari keluarga yang memang secara pendidikan kurang, dan kebetulan aku anak terakhir, saat aku ditinggal ayah aku bertekad untuk memiliki pendidikan tinggi agar nantinya aku bisa membahagiakan keluargaku dan juga rumah tanggaku. Pilihan orang berbeda-beda dan prioritas orang berbeda-beda. Bagiku pendidikan No. 1. Tanpa pendidikan aku tak mau menyusahkan dan menyulitkan keluarga serta suamiku. Itu prinsipku yang alhamdulillah masih kupegang sampai detik ini.

Begitulah aku, seseorang yang sedang berusaha menjaga prinsipnya dan mempertahankannya. Doaku, apapun yang terjadi pendidikanku harus LULUS sebelum aku MENIKAH :)

*semoga Allah senantiasa memudahkan jalanku, memudahkan segala rencanaku dan impian2ku. Amin.

1 komentar:

  1. salam kenal ya ocha ^o^,,,,senasib kita kuliah sambil kerja,,,,,alhamdulillah nya aku udah selesai,,,,jadi sekarang bisa fokus buat urusan pernikahan,,,,,tetep semangat ya,,,,^o^ kalo niat baik pasti dikasih jalan kok

    BalasHapus